RSS

MACAM-MACAM HADITS

1. Iklhas Beramal

a. Hadits niat/motivasi baeramal
“Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari [Kitab Bad’I al-Wahyi, hadits no. 1, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, hadits no. 6689 dan Muslim [Kitab al-Imarah, hadits no. 1907)

b. Hadits menjauhi riya/ syirik kecil
Nabi Muhammad saw berkata: “barang siapa yang sum’ah, maka Allah akan memperdengarkan ketidakikhlasannya itu. Dan barang siapa yang riya’, maka Allah akan memperlihatkan katidakikhlasannya itu.” (HR. Imam Bukhari).

2. Keimanan

a. Hadits Hubungan Iman, Islam, dan Ihsan dan hari Kiamat
Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah ε suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah ε ) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah ε: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullahε) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim).



b. Hadits berkurangnya Iman dan Islam karena maksiat
sabda Nabi saw: “Tidaklah berzina seorang pezina, ketika berzina ia dalam keadaan beriman, tidaklah seorang pencuri, ketika ia mencuri dalam keadaan beriman, tidaklah seorang peminum khamr, ketika ia meminumnya ia dalam keadaan beriman, tidaklah seorang yang menjarah yang menjarah suatu jarahan yang berharga yang disaksikan oleh manusia, ketika menjarahnya ia dalam keadaan beriman.”

c. Hadits rasa malu merupakan sebagian dari Iman
”sesungguhnya Nabi lewat dihadapan seorang anshar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasul bersabda biarkan dia karena malu itu sebagian dari pada iman.”

3. Realisasi Iman dalam kehidupan social

a. Hadits cinta sesama muslim sebagian dari iman
Diriwayatkan Anas bin Malik ra. Berkata:Nabi saw telah bersabda: tidak sempurna iman seseorang itu, sebelum dia mengasihi saudaranya (Nabi bersabda) “sebelum dia kasihkan jiran tetangganya sebagaimana dia kasihkan dirinya sendiri

b. Hadits muslim itu tidak mengganggu orang lain
Dari Abdullah bin Umar ra. Berkata: Bersabda Rasulullah saw. Yang dimaksud orang beriman adalah orang yang orang-orang lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya,sedang yang disebut orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan semua yang dilarang Allah (HR.Bukhari,Abu Dawud dan Nasa’i)

c. Hadits realisasi Iman dalam menghadapi tamu, tetangga, dan bertutur kata
Rasulullah SAW berkata, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menghormati tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbuat baik kepada tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari akhir hendaklah bertutur yang baik atau diam.” (HR. Asy-Syikhany dan Ibnu Majah)

4. Tingkah laku terpuji

a. Hadits pentingnya kejujuran
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga, dan sesorang itu berlaku benar sehingga tercatat di sisi Allah seorang siddiq (yang sangat jujur benar). Dan dusta menuntun kepada lancung (curang), dan curang itu menuntun kedalam neraka. Dan seorang itu berdusta sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Bukhari Muslim).

b. Hadits kejujuran membawa kebaikan
"Wajib atas kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke sorga, begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya, janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan akan membewa ke neraka, seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan kedustaannya, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta" (HR. Bukhari-Muslim dari Ibnu Mas'ud)

c. Hadits orang jujur mendapat pertolongan Allah
Nabi SAW beliau bersabda: “Barang siapa mengambil harta-harta manusia (pinjam harta benda kepada orang lain), dengan kehendak akan membayarnya, niscaya Allah akan mengembalikan atau membayar daripadanya. Dan barang siapa mengambil harta manusia dengan maksud tidak akan membayarnya, niscaya Allah membinasakannya” (H.R Bukhari, Ibnu majah dan lain-lainnya).

5. Etos kerja

a. Hadits pekerjaan yang baik
Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah sebaik-baik kamu orang yang bekerja untuk dunianya saja tanpa akhiratnya, dan tidak pula orang-orang yang bekerja untuk akhiratnya saja dan meninggalkan dunianya. Dan sesungguhnya, sebaik-baiknya kamu adalah orang yang bekerja untuk (akhirat) dan untuk (dunia)."

b. Hadits larangan meminta-minta
Allah SWT berfirman: "(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (berusaha) di bumi. Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Mahamengatahui," (Al-Baqarah: 273).

c. Hadits Mu’min yang kuat mendapat pujian
“…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. 2: 177)

6. Tanggung jawab kepemimpinan

a. Hadits setiap muslim adalah pemimpin
”Setiap kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Seorang lelaki adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinanya. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya. Pembantu rumah tangga adalah pemimpin dalam menjaga harta kekayaan tuannya, dan akan dimintai per¬tanggungan jawab atas kepemimpinannya. Dan setiap kamu adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungan jawab atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

b. Hadits pemimpin adalah pelayan masyarakat
Hadits Nabi Muhammad, "Sebaik-baiknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pun cinta kepadamu, kamu menghormati mereka dan mereka menghormatimu. Sejelek-jelek pemimpin kamu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun benci kepadamu, kamu melaknat mereka dan mereka pun melaknatmu".

c. Hadits batas ketaatan kepada pemimpin
Di dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu sekalian kepada Allah dan RasulNya, serta pemimpin diantara kalian.” (Qs. an-Nisâ’ [5]: 59).
“Seorang muslim wajib mendengar dan taat (kepada pemimpin) baik dalam hal yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan maksiyat. Apabila ia diperintah untuk mengerjakan maksiyat, maka ia tidak wajib mendengar dan taat.” [HR. Bukhari dan Muslim].


7. Persaudaraan

a. Hadits persaudaraan muslim
Rasulullah SAW bersabda: “ Orang muslim itu saudara orang muslim lainnya, tidak mendzaliminya dan tidak membiarkannya. Dan barang siapa yang (mencukupi) kebutuhan saudaranya maka Allah SWT akan (mencukupkan) kebutuhannya pula, dan barang siap meringankan beban kesedihan seorang muslim maka Allah SWT akan meringankan beban kesediahan hari kiamat padanya. Dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah SWT akan menutupi (aib-nya) kelak, pada hari kiamat.” HR. Al-Bukhari, Muslim dan Daud, An-Nasay dan At-Tirmidzi.

b. Hadits memelihara silaturahim
Rasulullah SAW bersabda: “ barang siapa yang ingin bergembira (mengembangkan) rizkinya atau menghendaki para atsar (bekas) nya maka niscayalah ia harus menyambung tali silaturrahiim.” HR. Al-Bukhari.

b. Hadits larangan memutuskan silaturahim
"Rasulullah saw. bersabda, 'Barangsiapa bersumpah untuk memutus tali silaturahim atau berbuat maksiat lalu ia batalkan, maka itu adalah kafarah'," (Shahih, HR ath-Thahawi dalam Musykilul Atsar [664]).

8. pergaulan Tata

a. Hadits larangan berduaan tanpa mahram
Nabi saw bersabda : “Janganlah seorang wanita melakukan safar kecuali bersama mahramnya dan janganlah seorang laki-laki masuk menjumpainya kecuali disertai mahramnya.” Kemudian seseorang bertanya : “Wahai Rasulullah ! Sungguh aku ingin keluar bersama pasukan ini dan itu sedangkan istriku ingin menunaikan haji.” Maka bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Keluarlah bersama istrimu (menunaikan haji).” (Dikeluarkan hadits ini oleh Muslim dan Ahmad).


b. Hadits sopan santun dan duduk di jalan
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Seseorang datang menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab: Kemudian ibumu. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab lagi: Kemudian ayahmu. (Shahih Muslim No.4621)
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Hindarilah duduk di jalan-jalan! Para sahabat berkata: Ya Rasulullah saw! Kami tidak dapat menghindar untuk duduk berbincang-bincang di sana (di jalan). Rasulullah saw. bersabda: Kalau memang kalian harus duduk juga, maka berikanlah pada jalan itu haknya. Para sahabat bertanya: Apakah haknya? Rasulullah saw. bersabda: Menjaga penglihatan, menyingkirkan hal-hal yang membahayakan, menjawab salam, amar makruf dan nahi munkar.

c. Hadits menyebarluaskan salam
Orang yang enggan memberi salam disebut pelit oleh Rasulullah. Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Sebakhil-bakhil manusia ialah mereka yang bakhil untuk memberikan salam.” (Hadis riwayat Ahmad dan Tabrani).

9. Ajakan kepada kebaikan

a. Hadits amar ma’ruf nahyil munkar
Rasulullah SAW bersabda : Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah (bacaanya : SUBHANALLAH/MAHA SUCI ALLAH, ALHAMDULILLAH/SEGALA PUJI BAGI ALLAH, LAA ILAHA ILLALLAHU/TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, ALLHU AKBAR/ALLAH MAHA BESAR), setiap amar ma'ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha" (Riwayat Muslim - Dalilil Falihin Juz III, hal 627).

b. Hadits keutamaan mengajak kepada kebaikan
“Barangsiapa yang mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk, niscaya akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”

10. Kepedulian sosial

a. Hadits memperhatikan kesulitan orang lain
Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup seorang mukmin di dunia, niscaya Allah akan melepaskan kesusahan di hari kiamat darinya. Barangsiapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit, niscaya Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. ………..Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya." (HR Muslim).


b. Hadits meringankan penderitaan dan beban orang lain
“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, dia tidak akan berbuat dzalim kepadanya dan tidak akan menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Dan barang siapa yang meringankan penderitaan dari saudara muslimnya, maka Allah akan meringankan penderitaan yang dia alami dari penderitaan-penderitaan di hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutup aib saudara muslimnya, maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat” .(Muttafaq ‘Alaih)

11. Peduli lingkungan

a. Hadits larangan menelantarkan lahan
“ Jabir bin Abdullah berkata, dahulu ada beberapa orang yang memiliki tanah lebih, lalu mereka berkata, lebih baik kami sewakan dengan hasilnya sepertiga, seperempat, atau separuh. Tiba-tiba Nabi SAW bersabda, siapa yang memiliki tanah, maka hendaknya ditanami atau diberikan kepada kawannya. Jika tidak diberikan, tahan saja.” (HR. Al-Bukhari)
“Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, siapa yang memiliki tanah, hendaknya menanaminya atau memberikan kepada saudaranya, jika tidak diberikan, tahan saja.” . HR. Al-Bukhari

b. Hadist menahan pohon sebagai langkah terpuji
Rasulullah Saw bersabda, "akan dipandang sebagai melakukan sedekah, seorang muslim yang menabur benih dan menanam pohon, kemudian manfaat diambil oleh manusia, burung-burung, atau hewan lainnya".

c. Hadits larangan kencing di air tergenang
Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kencing di air yang tergenang yang tidak mengalir kemudian mandi darinya,” (HR Bukhari [239] dan Muslim [282]).

12. Tingkah laku tercela

a. Hadits buruk sangka
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.” (Al-Hujurat: 12)

b. Hadits Ghibah dan Bhutan
Nabi SAW Bersabda : “Kalian mengerti ghibah ? Para Shabat menjawab : Allah dan RasulNya lebih mengerti, lalu beliau SAW bersabda : Ketika kau ungkap hal-hal/keadaan kawanmu (Sedangkan) ia benci tentang pengungkapan hal itu kepada orang lain,
maka itulah yang disebut ghibah. Lalu ditanyakan Bagaimana kalau hal itu sesuai dengan kenyataan ? Jawab Beliau SAW : Jika hal (yang kau ungkap) itu sesuai dengan kenyataan orang itu, berarti itu ghibah, tetapi jika tidak sesuai, malahan itu disebut
"Buhtan"
Buhtan = Menfitnah (Menjelek-jelekan) orang dengan berbagai cara,
seperti menghasut, berbohong/memalsu.

c. Hadits boros/konsumtif
“Barangsiapa melakukan pemborosan (royal dan tabdzir) maka Allah akan mencegahnya dari perolehan (rezekiNya).” (HR. Asysyihaab)

13. Larangan korupsi dan kolusi

a. Hadits larangan menyuap/riswah
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui“. (QS.Al-Anfal:27).

b. Hadits larangan pejabat menerima hadiah

“Abu hurairah r.a berkata kepada Rasullah SAW. Melknat penyuap dan yang di beri suap dalam urusan hokum. ( H.R Ahmad dan Imam yang empat dan dihasankan oleh Turmudzi dan disahihkan oleh Ibnu Hibban)

14. Dosa-dosa besar

a. Hadits menyekutukan Allah
Rasulullah SAW bersabda : “ Dua hal yang tidak ada suatu kejahatan yang melebihinya, yaitu menyekutukan Allah dan memudharatkan (mengganggu) hamba-hamba Allah. Dan dua hal yang tidak ada kebaikan yang melebihinya, yaitu iman kepada Allah dan memberi manfaat kepada hamba Allah."

b. Hadits tujuh macam dosa besar
"Jauhilah oleh kalian tujuh kedurhakaan". Mereka bertanya, "Apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Syirik kepada Allah, sihir,membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri saat pertempuran, menuduh wanita-wanita suci yang lalai dan beriman."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment